Terpanas

Posted by : Unknown Jul 26, 2014


Mengingat masa lalu, 20 tahun lalu aku menjalani hobi dimana aku melihat sekelompok gadis remaja belajar dan terus belajar untuk mengembangkan bakat, serta cita-cita yang mereka inginkan. Tiap tahun generasi baru terlahir, ingin mengikuti jejak kesuksesan generasi sebelumnya menjadi salah satu motivasi mereka untuk mendaftar Idol grup ini. JKT48, ya... banyak macam mereka menyebutnya "jeykeyti forty eight", "jekate patlapan", tapi intinya sama. Idol grup? apa bedanya dengan girlband? toh mereka juga sama-sama sekelompok cewek yang menyanyi dan menari diatas panggung. Dulu pertanyaan semacam ini selalu terlontar dan selalu ada. Juni, dua puluh tahun lalu aku ingat pertama kali aku menapakkan kaki untuk pertama kali di Jakarta. Berbekal uang seadanya, serta tabungan yang kukumpulkan dari sisa uang saku sekolah, aku terbang dari Surabaya ke Jakarta hanya demi menghilangkan rasa penasaran terhadap konsep "idol grup". Apa yang membuat mereka beda? theater itu seperti apa? sebuah drama musikal atau pertunjukan lainnya? pertanyaan itu selalu terbelit dipikiranku.

Pasaraya Blok M, kuingat betul dimana untuk pertama kalinya aku melihat perfom dari mereka. Sebuah pertunjukan dimana mereka membawakan lagu dari sebuah setlist disertai dengan MC serta berinteraksi dengan penonton. Menarik, ketika mereka perfom fans memberikan semangat ke idolnya dengan teriakan-teriakan khusus. Mereka menyebutnya Chant. Tidak berhenti sampai disana, setelah perfom mereka mengadakan acara "Handshake" untuk para fans yang telah menonton pertunjukan mereka. Inikah yang dimaksud konsep idol grup? 

Dengan adanya theater, hubungan antara idol dan para fans semakin dekat seakan tanpa sekat pembatas. "Semoga kedepannya kami punya theater sendiri", jawab para member setiap kali mereka ditanya apa salah satu mimpi mereka yang belum terwujud. Benar saja, karena theater blok M hanyalah theater sementara saja. Sedangkan theater adalah salah satu jembatan besar komunikasi antara fans dan idol.

Impian ada di tengah peluh
Bagai bunga yang mekar secara perlahan
Usaha keras itu tak akan mengkhianati
Impian ada di tengah peluh
Selalu menunggu agar ia menguncup
Suatu hari pasti sampai harapan terkabul
JKT48 - Shonichi

JKT48 Theater at Fx Sudirman Jakarta

Lirik shonichi dulu menjadi salah satu motivasi terkuat mereka agar apa yang mereka mimpikan dapat mereka wujudkan dengan usaha keras mereka. Beberapa bulan kemudian, apa yang mereka impikan, apa yang mereka usahakan, apa yang mereka tunggu akhirnya terkabul. Suatu mall di daerah Senayan, Jakarta Selatan kini menjadi tempat mereka belajar, dan menampilkan apa yang mereka pelajari. Bernyanyi, dance, hingga berinteraksi dengan para fans. Lalu saat itu FX menjadi salah satu tempat berkumpulnya para fans JKT48. Sekedar kopdar, COD, atau kegiatan lainnya meskipun tidak ada show theater pada hari itu.

Pertama kali menginjakkan kaki ke Mall ini. Aku hanya tertuju langsung pada Lantai 4. Sebagai fans jauh siapa yang kenal aku? seperti tanpa teman ku berdiri dan berjalan ke tempat dimana aku dan idol bisa saling berinteraksi. Kenyataan berkata berbeda, sering nongkrong di trit kaskus, maupun sosmed membuat beberapa orang mengenali aku. "wiponk ya? wih jauh jauh dari Surabaya nih naek apa?", sapa seorang fans yang jujur aku sendiripun tak tau siapa dia. Ku hanya tersenyum menyambut sapa mereka. Masih sama seperti di Blok M. Mereka begitu ramah, mereka menyapaku, baru pertama kali kenal tetapi seakan sudah lama berteman.

Sambutan yang hangat dari teman sesama fans membuat aku susah untuk meninggalkan fandom ini. Bikin project, ngobrol ngalur ngidul mulai dari idol, musik, politik, sampe ngobrol yang nggak jelas. Ada aja yang dibahas. Mulai postif ampe negatif pun ada, hahaha....

Hingga dulu ketika ditanya teman "Doyan amat pak jeketi jeketian?". Bukan cuman sekedar idol, aku merasakan disini bukan sekedar kumpul fans. Aku mendapatkan banyak sahabat, teman disini. Berbagi bersama susah duka. Pernah aku dulu menginap bareng di rumah seorang teman fans JKT48 yang di Jakarta. Berawal dari bertemu di theater Blok M. Dulu pun pernah ketika 1st Anniversary theater bolang bersama teman. Tanpa persiapan, langsung memberanikan diri ke Ibu Kota. Seperti biasa, disambut dengan teman sesama fans, ngobrol bareng. Hingga larut malam, aku dan temanku dari Surabaya mulai mengantuk. Duduk depan FX, cari makan sambil mikir dimana kita tidur? iya.. tidur. Kegiatan sederhana yang kita sepelehkan sekarang menjadi masalah bagi kami. Mulai tidur di musolla basement FX hingga di taman monas. Persis kayak gelandangan tolol cuman demi idol belain ke Jakarta hingga lupa ngerencanain tempat tinggal. Lelah, kami lelah. Suntuk, ngantuk kami rasakan. Sempat frustasi, timbul pikiran untuk coba tanya ke teman-teman fans Jakarta via media sosial. "Kalau dijawab Alhamdulillah, kalo gak ada yang jawab berarti dah apes kali, emang bukan kotaku ini", kataku dalam hati. Takdir berkata lain, mereka memberikan info penginapan serta harga hingga nomer telp. 

Berkat JKT48 kutemukan teman-teman yang sudah kuanggap sebagai keluarga. Semua memori terekam sejak dari awal ku bertemu dengan kalian hingga saat ini kutulis tulisan ini, dan akan kuingat semua. Ketawa bersama, ngritik orang bersama, ngomongin orang bersama, semua susah senang bersama. Ingin ku kembali kemasa dimana kita bertemu, dimana kita ngobrol bareng, canda bersama. Walau kini kalian ntah dimana ntah masih inget ama gue sob? atau uda sibuk ama keluarganya nih hahaha :")

Kini 20 tahun berjalan kita mungkin sudah gak ngidol lagi ya? Ku harap kita kan bisa bertemu kelak nanti ditempat dimana kita pertama bertemu. thanks buat JKT48 yang membuat aku kini bertemu dengan keluarga ke-2 ku.

Ya betul pakai baju putih perasaan baru
Kesedihan dan kesulitan ayo kita cuci
Bekas air mata juga kan segera hilang
Pasti ada hari yang cerah
Ada kamu yang menyilaukan

I STILL REMEMBER YOU GUYS :")

-Ainur Rafiq (wiponk)

========================================================================

Nb:
Maap buoz kalo jelek

- Copyright © Klinik Trijepeh - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -