Terpanas

Archive for January 2013

Delusion Request

By : Unknown
Malang, salah satu kota wisata di Jawa Timur. Suasana sejuknya pegunungan dan suasana masyarakat yang ramah membuat kota ini makin terkenal. Yah, ini adalah kotaku yang ku tinggal, aku adalah salah satu dosen pengajar mata kuliah Teori Makro Ekonomi di salah satu Universitas yang ternama di kota yang ku tinggali saat ini.

"Selamat datang di mata kuliah saya, saya adalah pengajar kalian dalam mata kuliah teori makro ekonomi ini, nama saya Danny", kubuka semester awal ini dengan memperkenalkan diriku dan menulis biodataku di papan tulis.

"Saya bukan tipe dosen yang pelit ya", kataku sambil tersenyum ke para mahasiswa baru. "Saya gak pelit nilai kok, yang penting kalian rajin masuk aja dan tiap tugasnya dikerjakan, kenapa? karena tugas akan memberikan nilai tambahan pada ujian kalian yang kurang", paparku ke para maba.

"YEEEEE", serentak satu kelas teriak karena senang mungkin dapet dosen yang baik dan ganteng kayak gue hehehe.

"Ada yang mau bertanya?", tanyaku ke para mahasiswa
"Pak, emang jatah mbolosnya berapa kali? hehehe", tanya melody, salah satu mahasiswi yang bisa dibilang cantiknya wow.
"Ada niat mbolos emang? hehehe, kalo saya kasih jatah 4 kali mbolos, tapi ingat jangan sekali-kali coba untuk titip absen, yang titip dan yang dititipin absen akan langsung saya kasih nilai E", terangku dengan jelas.
"Galak amat pak hehehe", ujar stella, yang kebetulan dia duduk di sebelah melody, mungkin satu geng.
"Saya gak galak kok, cuman tegas, saya gak suka mahasiswa yang malas, nakal boleh, tapi jangan malas", kataku

Setelah ku perkenalkan diri dan menereangkan apa yang perlu ditanyakan, aku memulai mata kuliahku. Seperti biasannya, untuk pertemuan awal aku cuman memberikan sedikit teori dan sedikit menerangkan, karena aku paham, mahasiswa yang awal masuk, tidak dapat langsung di beri teori yang bejibun. Karena otak mereka masih terbawa liburang yang panjang.

Jam menunjukka pukul 9.40, "Oke, sekian dulu ya untuk pertemuan kali ini, di pelajari ya, besok saya tidak akan mengulangi tentang yang tadi", kataku sambil berjalan keluar kelas.
"Iyaaa pak, makasih", kata kelas yang ku ajar tadi.

Setelah mengajar, aku segera balik ke kantor karena kebetulan aku hanya mengajar 1 mata kuliah 1 kelas, karena aku juga mengambil S2 di universitas yang sama di tempatku mengajar. Tepat pukul 11.00 aku segera ke kelas untuk kuliah S2 ku. Ya, seperti inilah kegiatanku sehari-hari mulai hari senin sampai hari jumat, tetapi jumat aku tidak ada kuliah S2.

"Melody, Stella, Mova, Ve mana ini, di absensi uda dua kali gak masuk, hari ini kalo gak masuk berarti uda uda tiga kali, padahal kuliah baru berjalan di minggu ke-6", tanya ku ke mahasiswa yang ku ajar.
"Kurang tau pak, mungkin sakit", jawab Ghaida, salah satu mahasiswa kelasku.
"Kalau sakit harus ada surat dokter, lagian sakit apa ampe tiga minggu gak masuk?", tanyaku
"Bolos kali pak", jawab sendy, teman sebelah ghaida.
"Ya, gak papa sih bolos, cuman tinggal satu kesempatan lho mereka", terangku
"Ya uda kita lanjutkan sedikit, masih ada 15 menit lagi", tambahku sambil ku melanjutkan mata kuliahku.

Mata kuliahku pun selesai. Hari ini kuliah S2 ku libur karena dosenku ada keperluan di luar kota. Kupikir, mending refreshing ke Mall terdekat sekalian beli sepatu, mumpung ada kesempatan. Kunyalakan sepeda motorku dari jurusan ekonomi melaju ke salah satu mall besar di kota Malang. Kuparkirkan sepedaku di parkiran dan segera masuk ke Mall. Niatnya sih cari sepatu tapi sekalian jalan-jalan cari cewek buat gebetan. Maklum aku masih jomblo, karena terlalu fokus kuliah, hehehe.

Terlihat salah satu toko sepatu favoritku di depan mata, langsung ku masuki toko tersebut dan memilih sepatu yang cocok. Tak lama kemudian terengar seperti suara yang ku kenal. Ternyata benar, ada segerombolan cewe yang sedang memilih sepatu juga. Mereka adalah Melody, Stella, Ve, dan Mova.

"Lho kalian di sini? kenapa kalian tadi gak kuliah", sapaku ke mereka
"Eh pak danny, tadi kesiangan pak kita, hehehe", jawab Stella
"Lalu yang minggu-minggu sebelumnya? jatah kalian tinggal satu absen lho", terangku
"Iah pak maaf, besok kita gak bolos lagi kok", kata ve sambil tersenyum

Ntah kenapa senyum ve di mataku sangat menarik
"Gimana ya kalo cewekku kayak dia", kataku dalam hati

"Bapak juga mau beli sepatu?", tanya stella kepadaku
"Iah, Sepatu futsal bapak uda expired", terangku
"Hahaha, emang jajan pak?", canda si stella. "Mau aku temenin pak?", tanya stella
"Ya gak papa, kalo di luar kampus jangan panggil paklah, aku kan masih 25 tahun hehee", kataku ke mereka
"25 TAHUN?", jawab mereka kaget
"Tua banget ya wajahku hahaha", kataku
"Keren aja, 25 tahun uda jadi dosen + ambil S2", jawab ve
"Biasa aja kali ve", sindir mova.

aku pun hanya tersenyum, bingung antara aku yang keren ato emang aku yang geer terlalu keren. Akhirnya Ve dan Mova ke toko pakaian, sedangkan Melody dan Stella menemaniku memilih sepatu.

"Ini pak, keren", papar Melody
"Mel, di bilangin jangan pake pak, keliatan tua toh, ntar dikira aku om-om", jelasku
"Maaf, belum biasa hehehe", jawab Melo
"Dan, ini cocok banget dan, putih seperti warna favoritku", katanya sambil tersenyum manis
"Aku juga suka putih kok stel", kataku sambil tertawa kecil
"Cieee, ati-ati jodoh lho", tambah Melo.

Aku pun hanya bisa senyum pepsodent dan tersipu malu. Gimana tidak, Stella adalah cewek yang mendekati tipeku, berponi, manis, lucu, dan ramah.

"Eh cie yang wajahnya memerah", tambah melo
"Ini bagus stel, pilihanmu bagus", kataku yang tidak menghiraukan perkataan melo karena sudah terlanjur malu
"Eh? iya", jawab stella
"Cie yang nyuekin karena malu", tambah Melody

Akhirnya kupilih pilihan yang di pilihkan oleh stella. Bukan semata-mata karena dia memilahkannya buat aku, tapi emang pilahnnya yang di pilihkannya emang sesuai dengan seleraku.

Keesokan harinya rutinitasku berjalan dengan baik, 4 serangkai kemarin ikut kembali ke pelajaranku. Aku menjadi bahagia karena mahasiswaku kembali mengikuti matakuliah yang kuajarkan. Kulihat wajah ve yang manis tampak serius mendengarkan teori yang ku berikan. Begitu juga dengan Melody. Tapi perhatianku justru ke Stella, dia mendengarkan teori yang ku ajarkan sambil tersenyum tetapi tangannya menulis sesuatu di catatannya. Tak ku pedulikan.

"Stella sini sebentar, bapak mau ngomong ama kamu", ku panggil stella di akhir mata kuliahku
"Yang lain bisa meninggalkan kelas", tambahku kepada seluruh mahasiswa yang ku ajar.
"Liat catatanmu tadi", ujarku ke Stella
"HEH!?", Stella nampak pasang wajah kebingungan
"Kamu tadi nulis apa waktu aku nerangin? sakti amat bisa nulis tanpa ngeliat", kataku
"eng... enggak kok, beneran cuman nulis pelajaran", jawabnya ragu-ragu
"Bener?", tanyaku
"Iah pak", jawab stella tegas

Akhirnya Stella keluar dan bergabung dengan geng 4serangkainya. Setelah ku keluar dari kelas tiba-tiba Sendy dan Ghaida memanggilku dari belakang.

"Pak, permisi maaf ganggu", ujar Sendy
"Iya ada apa?", tanyaku
"Ini pak saya tadi kurang paham dengan penjelasan bapak, bapak ada waktu kosong?", tanya sendy
"Kenapa gak minta terangin teman sekelasmu? itung-itung kan sekalian mereka semakin manteb ilmunya", jawabku sambil tersenyum.
"Sekalian pak, kemarin saya belajar dari buku pinjam di perpus, saya mau diskusi sekalian tentang perekonomian sekarang", jawabnya tegas. Terlihat matanya menatapku penuh dengan semangat.
"Ya sudah, nanti jam 3 saja ke ruang diskusi, nanti saya terangin", kataku dengan senang karena punya mahasiswa yang daya ingin tahunya tinggi.

Setelah kuliah, aku segera ke ruang diskusi untuk menepati janjiku tadi.

"Sudah siap?, tanyaku pendek
"Siap pak", jawab Ghaida dan Sendy dengan matang

Sekitar 2 jam lebih aku menerangkan teori yang ku sampaikan tadi sekaligus diskusi tentang perekonomian dunia sekarang. Ketika diskusi aku melihat Sendy menerangkan pendapatnya dengan tegas, begitu juga Ghaida. Mereka berdua bisa menyampaikan pendapat berdasarkan literatur yang mereka baca.

"Gila salut aku ama mereka berdua", tuturku dalam hati

Matahari sudah mulai malu-malu menampakkan dirinya. Ku akhiri diskusi bersama kedua mahasiswaku yang cerdas ini.

"Makasih ya pak, senang bisa bediskusi dengan bapak", kata Sendy sambil membereskan buku-bukunya.
"Iya, sama-sama. lagian bapak suka kok sama mahasiswa yang seperti kalian", jawabku
"Lho bapak suka dengan kami berdua?", tanya Ghaida kaget
"Bukan gitu, maksudnya, semangat belajarnya tinggi, pengen tahunya juga besar, itu contoh generasi muda yang bagus", kataku
"oooo.... heheheh", Ghaida ketawa malu
"Yaudah pak, kami pamit dulu", kata sendy
"Oh iya, hati-hati pulangnya", tuturku

Aku pun bergegas pulang dan segera mandi air hangat untuk menghilangkan rasa letih. Setelah itu aku melakukan kegiatan biasanya. ya,  cari makan dan cangkruk dengan teman. Jika mata sudah tak dapat di angkat, pulang, tidur.

Kejadian lama terulang kembali setelah 2 minggu. Empat serangkai, Melody, Mova, Stella, Ve, kembali tak menunjukan wajahnya di ruang kelasku. Aku pun cuek saja, toh yang mendapat nilai mereka, uda aku beri peringatan kan sebelumnya.

Ujian akhir hampir tiba, empat serangkai mendapatkan rekor 9 kali absen tanpa alasan.

"Kalian berempat sini sebentar, duduk", kataku setelah kuliah teori makro ekonomi berakhir.
"Kenapa pak?", tanya Ve
"Kalian sudah absen 9 kali absen di matakuliah saya, mau dapat nilai E kalian?", tanyaku
"LHO JADI SELAMA INI SI SENDY GAK NGABSENIN KITA?", tanya mova keceplosan ke gengnya.
"Sssst", Serempak Ve, Melody, dan stella
"Nggak usah di titipin juga bapak hafal kalian", kataku tegas ke mereka
"Maaf pak", jawab mereka berempat
"Absensi kalian nggak di bisa di harapkan, satu satunya jalan supaya kalian lulus di mata kuliah saya, ujian akhir kalian harus mendapatkan A", kataku
"A?? aduh pak, C aja ya", kata melody menawar.
"Tugas jarang ngumpulin, absensi kosong, kok masih nawar? Sendy dan Ghaida aja yang uda pinter sering minta tambahan dan diskusi tiap minggu", terangku

Suasana mendadak hening.

"Ya udah, gimana kalau besok kalian ikut diskusi bersama Sendy dan Ghaida", aku memberi pendapat
"Yah. gimana?", tanya Melody ke rekan gengnya
"IYA PAK", jawab stella tegas
"aku serah deh, dari pada gak lulus", kata mova
"Aku iya deh", kata ve
"Yaudah mulai besok jam 3 sore ya di ruang diskusi", kataku

Keesokkan harinya aku memulai diskusi dengan ketambahann 4 orang. Ntah sepertinya karena si Mova masih ngambek ke Sendy karena absennya tidak diisikan. Di akhir diskusi aku memanggil empat serangkai. Aku menyuruh mereka tambahan jam 6 dirumahku, karena melihat kondisi sepertinya mereka akan panas jika di gabung dengan Sendy dan Ghaida. Selain itu Sendy dan Ghaida juga sudah mempunyai ilmu yang mendahului mereka berempat.

Waktu pun berlalu, aku sudah memberi tambahan ke empat serangkai selama satu minggu, dan keesokkan harinya adalah hari dimulainya ujian akhir. Seperti biasa, sore aku memberi tambahan ke Sendy dan Ghaida, dan setelah itu balik kerumah untuk memberi tambahan ke empat serangkai. Perbedaan mulai tampak. Mereka mulai aktif, dan Mova sudah mulai terbuka, berbeda dengan Stella yang dari awal sudah welcome terhadap tambahan yang ku berikan.

"Akhirnya selesai", kata Melody sambil membaringkan tubuhnya di karpet
"Istirahat dulu ah", Ve pun ikut membaringkan tubuhnya, begitu juga Ve
"Ku buatkan minum ya dan", kata Stella
"Wah yang punya rumah sapa yang mbuatin sapa, hehehe", kataku
"Ah pake malu-malu", kata Stella
"Ya udah, tau kan dapurnya?", tanyaku
"Iya", jawabnya singkat.

Teringat ku dimana Stella perah memperhatikan mata kuliahku, dengan mencatat sesuatu di catatannya tanpa melihat. Karena penasaran, ku ambil catatannya.

"Kayaknya Stella suka kamu dan", kata Melody mengagetkanku.
"Kok gitu?", tanyaku
"Dari sikapnya aja", jawab Melody
"Tara es sirup cinta ala Stella", kata Stella
"EH CIEEE", serempak Ve, Mova, dan Melody
"Apa?" salah?", tanya stella dengan tampang sinis
"Nggak", jawab melo cepat

Setelah istirahat, kusarankan mereka agar segera pulang dan beristirahat.

"Makasih ya dan", Kata Melody sambil keluar rumah bersama Ve dan Mova
"Dan, makasih ya", kata stella di pintu rumah ku.
"Iah Stel, aku juga makasih uda berubah jadi rajin kan sekarang", kataku sambil memberi senyum manisku
"Aku juga gini karena kamu dan", mata stella menatapku penuh rasa
"Karena aku?", tanyaku penasaran

Tiba-tiba Stella mencium pipiku dan segera berlari mengejar teman se-gengnya. Aku pun terdiam di depan pintu beberapa menit. Kenapa, apa yang aku rasakan ini. Apa aku suka dengan dia? apa rti ciuman tadi? apa tanda terima kasih? apa tanda cinta?

Seminggu kemudian aku mendapatkan undangan dari Ainur ke berlin. Hingga saat ini aku masih menyimpan seribu pertanyaan. Atau mungkin, setelah pulang dari berlin, aku akan segera melamar stella? Hanya Tuhan yang tahu rencana-Nya

======================SEKIAN========================
Tag : ,

Delusion Project (Part 2)

By : Unknown
I want you~
I need you~
I love you~
Di dalam benakku semakin dekat jarak di antara kita HEAVY IROOTEESYO~

Begitulah bunyi alarm gw di pagi hari, kulihat jam menunjukkan pukul setengah 6 dan gw langsung bersiap buat mandi. Tapi kusempatkan mengirim pesan pendek ke Shania. 

"Dek, uda pagi lho bangun gih siap2 buat ke sekolah :)"
\
Setelah mengirim pesan singkat tersebut, gw langsung cus ke kamar mandi buat siap-siap kuliah. Tak lupa gw juga bangunin temen sekamar gw, namanya Fatah. Cuman cowok mahasiswa jurusan perpipaan yang selalu nemenin gw kalo tidur.

"Woi Fat, lu kagak kuliah, uda jam 6 oi", kata gw sambil nginjek-nginjek dia biar bangun
"JAM 6? kenapa baru bangunin gw? gw kuliah jam 7 kelek !!!", seru dia ke gw
"Yang nyuruh lu kuliah jam 7 sape? WAKAKAK", jawab gw
"OOO kelek", bales fatah ke gw sambil ngambil handuk buat segera mandi

"Oh iye, si manis uda bangun belum ye?", kata gw kayak orang gila yang ngomong sendiri sambil mesem-mesem buka hp.

"Uda dari jam setengah 5 kak, weeek... emangnya kakak bangunnya molor mulu :p "

"Uaseem resek amat ni", batin gw. Langsung aja gw reply pesan singkat dia.

"Gudlak ya hari ini, kalo waktu ujian jangan mikirin kakak molo wakakaka", isi pesan singkat gw
"Yaaah, yaaahh GR nya kumat, uda kak aku berangkat dulu ya, aku kan manis dan selalu disipli XP ",bales dia
"Iah, koalanya di bawa ya, si manis dan selalu disiplin :p", jawab gw
"Iah kakak bawel !!! dah~", penutup pesan yang di kirimkan dari dia

Akhirnya gw langsung nyiapin peralatan buat kuliah gw. Gw liat di meja gw ada bolpen "faster" warna coklat yang gw pake dulu buat UNAS dan dulu diatasnya terdapat koala cuklat kecil yang menggantung di pucuknya. Aku jadi sedikit teringat masa-masa di mana gw UNAS dulu, toleh kanan kiri, kalo uda buntu soal gw gambar. "Hehehehe", gw ketawa kecil.

"Ngapain lo nur, ketawa-ketawa ndiri?", tanya Fatah ke gw sambil pake handuk dan berpakaian buat kuliah.
"Sekarang yang SMP lagi UNAS Fat", jawab gw simpel
"Ngapain? lagi pengen balik SMP lu?", tanya fatah
"Kagak ah, sangunya dikit WAKAKA", jawab gw sambil ketawa lebar.
"WAKAKAKA, Tuh uda tau jawabannya...yuk berangkat", ajak Fatah ke gw sambil masang sepatu.

Kami berdua langsung berangkat kuliah. Gw teringat lagi tenang bolpen perjuangan gw. "Yang berjuang disana, gudluck ye ..", kata gw di dalam hati sambil mesem-mesem gak jelas. "Eh Nur, kesambet apaan lu?", tanya temen sebelah gw. "Kagak kok, hehehe cuman inget bayaran, pengen gw beliin suplemen, biar gw paham ama ni matkul", jawab gw canda sambil ekspresi sinis. "Ah lu kalo di tanya geje mulu, pantes jomblo wakaka", ledek temen gw lagi.

Kuliah pun selesai, seperti biasa, gw gak langsung pulang ke kosan, kayak jomblo banget aja kuliah-kos, kuliah-kos hehehe. Gw sempetkan diri ke warung giras kesayangan gw di mana tempat yang bisa ngilangin penat gw.

"Uda pulang nur?", tanya si Cak Yud penjaga warung giras langganan gw
"Udeee kuliah itu gak usa lama-lama, yang penting mudeng", jawab gw enteng
"Yho gitu rek generasi muda, kuliah lek kelamaan yho bosen kan?", lanjut Cak Yud
"Yho yho rek hahaha, kopi susu ye", pesen gw sambil mencari koran buat gw baca, bukan buat alas sholat ied, inget SANGAT BERBEDA !

Teringat ku teringat, ketika gw buka hp dan jam menunjukkan pukul 11 kurang seperempat. Sepertinya si manis uda nih UNASnya.

"Manis dan selalu disiplin... gimana UNAS shonichinya?", gw beranikan kirim pesan ke dia
Setelah sekian lama, mungkin sekitar 30 menit hp gw berbunyi.

"Lancar kak bawel :) ", jawab dia
"Maaf baru bales, baru pulang soalnya hehehe", lanjut dia
"Gimana koalanya  ...bermanfaatkan? ada yang nemenin kan? hahaha", bales gw dengan canda
"Lucu kak, sumpah lucu banget, ujian di temai koala wkwkw", bales dia
"Oh iya si Ayana masih minat koala juga kagak tuh?", tanya gw
"Kyakanya sih, biasanya di pinjem buat jepit rambut, hehehe", bales dia
"Oh yauda", jawab gw singkat
"Napa kak?", tanya shania
"Gak papa, kepo amat sih :P weeek", bales gw dan gw biarkan dia kepo


Hari-hari pun berlalu, seperti biasa gw kuliah, dia jadi idol. Dan tiap mau perform on air selalu beritau aku buat liat, maklum boy, fans luar kota hehehe. 

Akhirnya pengumuman UNAS uda di bagikan. Gw lupa banget kalo uda pengumuman. Kegiatan membuat laporan ala mahasiswa itu menyita waktu banget. Saat gw capek, gw tiduran dan sambil membuka hp gw yang ada led merah tanda ada pesan masuk.

"Ohhh gitu yang lupa sekarang adeknya yang manis uda pengumuman, gak di sms --" ", isi pesan dari Shania Junianatha.
"Maaf lupa >.<" ada deadline laporan soalnya dek, gimana hasilnya?", tanya gw
"Cuman matematika kak yang dapet 10 :( ", bales dia
"Lha lainnya :o ?", tanya gw kepo
"SEMBILAN YEEKK :P", lagi-lagi gw di ledek cewek manis idola gw
"OOOooo bikin Jantung deg degan aja lu", jawab gw
"Eh eh... dulu ada yang ngasih kado lho :p", bales shania sambil ngingetin gw
"Inget aje ... ntar surpraise :P" jawab gw singkat.


Gw segera sms ke akbar, kemas, ama dino. 

"OI Theateran yuk, lu kagak kangen apa ngobrol ama ayana? wkakaka", isi sms gw ke mereka
*titut, bunyi nada sms balesan
"Gw sih terserah, gw mah kangennya ama ve nur >.<", bales si akbar ke gw
"Serahlah, dari pada liburan habis ini nganggur", bales si dino
"Yaudah, besok ke MCD darmo aje rapat kapan goes", bales gw ke mereka berdua

setelah 15 menit ada sms laknat masuk
"IYO YANG UDA KENAL AMA SHANIA WAKAKAK", isi sms laknat dari kemas. 

Akhirnya kita kumpul di MCD Darmo buat ngebahas keberangkatan. Seperti biasa rapat selama 4 jam mungkin isi rapat cuman 1 jam, yang lainnya bercandaan mulu. Terkadang gw yang di bully gara-gara bisa bbman ama Shania. Setelah rapat selesai kita segera mempersiapkan semuanya.

Singkat cerita aje ye, males nulis panjang2 yang isinya kuliah-kos-kuliah-kos-maen-sampe berangkat ke Jakarta. Jadi ini ceritanya gw singkat langsung di jakarta hehehehe. (prolog laknat)

"Jakarta lagi wohoooo", teriak gw di depan bandara soekarno hatta
"Kumat nih anak", kata kemas sambil nyinyir gw

Dari cengkareng kita goes langsung ke rumah kemas yang di jakarta. Setelah naruh barang bawaan langusng cus ke Theater. Sesampainya di Mall yang terdapat JKT48 Theater kita kembali cari makan.

"Makan yok....", ajak Akbar
"Makan apa?", tanya Dino ke Akbar
"Serah dah", Jawab Akbar
"Ke lantai 5 aja, naik lift kali aja ketemu member hahaha", jawab gw simpel
"Serah dah, moga2 hoki wakakak", tambah si kemas

gw langsung pencet tombol untuk naik ke lantai 5. Pintu lift terbuka, kita berempat  masuk.

"Moga aja hoki", kata akbar

tak lama kemudian lift berhenti di lantai 2. Dag dig dug jantung kami siapa yang akan masuk? dan ternyata cuman bapak2 bawa anak yang mau ke lantai 3. Tinggg.. bunyi lift berhenti kembali di lantai 4. Jackpot ada si Ayana, Stella, dan Dhike. Gw ngeliatin aja ke Ayana sambil di hati bertanya, mana Shania. Ternyata bahasa mata gw ke baca ama Ayana, tapi kayaknya dia alah baca.

"Kak, gak bawa koala?", tanya Ayana ke gw
"Maaf dek, saya fans JKT48, bukan penjaga taman safari", jawab gw

Satu Lift pun tertawa

"Shanianya mana chan?", tanya gw ke Ayana yang biasa di panggil achan
"Maaf kak, saya cuman member JKT48, bukan penjaganya shania", balas si Ayana
"Yaaah ...", jawab gw sinis,

Akhirnya kita berhenti di lantai 5, tapi tujuan kita beda,...
Setelah makan kita langsung ke theater JKT48. Seperti biasa, di awali dengan overture, di akhiri dengan encore. dan pertunjukannya sangat memukau. Tapi gw liat pake masker ama topi, biar shania kagak liat gw.
Dan layaknya theater dulu, ada event hensek lagi, gw lepas. Akhirnya sampai juga di tempat Shania hensek.

"TARA WAKAKAKAK", ketawa gw di depan dia
"Uda tau weeek", jawab shania
"Tau dari mana?", tanya gw penasaran
"Gak sadar? tadi satu lift ama sapa?", tanya shania ke gw
"HEH .. hehehe", gw ketawa kecil.

Geblek.. gw lupa kalo di lift tadi ketemu Ayana. Kok gw gak sadar gitu. akhirnya gw turun lanti satu buat pulang. Tak lupa gw kasih gift gw yang ukurannya kotak gedhe ke tempat penitipan gift. Biasa sekali kali jadi fans budiman. Akhirnya gw balik langsung ke surabaya. Shania bertanya tanya kenapa gak ketemuan dulu kek ato apa.

"Kak uda balik?", tanya shania di bbm
"Uda dik, maaf ya buru2 ada hal yang penting, yang penting uda ngasih kejutan buat kamu :)", jawab gw

Akhirnya setelah sekian lama shania ngebuka gift gw, yg gw tau dari twitter dia. Isi gift gw simple cuman 23 boneka koala dan sebuah buku yang berisikan terntang pengalaman laknat gw di Surabaya ketika bersama teman-temen gw, mulai dari mancing, tour, sampai latihan narik angkot bareng pake angkot si fatah. Dan ku beri dia My Last Fan Latter dari gw


Aku tak sekuat ombak yang bisa menuntunmu kedaratan
Aku tak sekokoh gunung ketika di guncang
Tapi aku selalu mencoba membuatkamu menjadi orang yang kuat dan kokoh dalam menjalani hidup

meski gw agak laknat ye -,-"

Maaf kalo surpraise aku ke jakarta kali ini mungkin gak mengejutkan, dan maaf kalo giftnya gak menyesuaikan hati :D
Ini mungkin my last fan latter gw bwt kamu, gw uda menyangi kmu kayak adek gw sendiri, tapi selama kamu SMA kakak gak bisa nemenin kamu kayak dulu, kakak dapat beasiswa ke german buat study lanjut disana.
Doain aja kakak disini bisa sukses ya, kamu di sana jaga diri, kesehatan, salam ke keluarga dan temen2 se idol kamu ... See you next time :')

Ntah apa yang dia rasakan, sedih mungkin kehilangan gw, karena gw kagak theateran lagi, ato biasa aja, karena gw juga fans toh ... Di sini, di Berlin gw akan pasang harapan, gw akan balik ke theater dengan membawa sejuta pengalaman yang kutulis, layaknya buku pengalaman gw di surabaya yg gw tulis buat Shania.


-------------------------------------SEKIAN----------------------------



Tag : ,

Delusion Project (Part 1)

By : Unknown
Nama gw Ainur, cowo asal kelahiran kota pudak yang merantau di sebuah salah satu kota terbesar di Indonesia demi mencari ilmu untuk kemajuan nusa dan bangsa. Gw termasuk anak muda yang biasa aja sih cuman bisa pelajaran biasa dan pusing dengan perhitungan. Setahun yang lalu sebelum gw masuk di perguruan tinggi, yang namanya siswa SMA ikut yang namanya bimbingan belajar demi masuk PTN favorit. Gw ikut salah satu bimbingan belajar terbesar di Indonesia. Awalnya gw biasa aja, uda 3 tahun gw langganan ama ni bimbingan belajar. Beberapa bulan gw menjalaninya gitu2 aja, sampe suatu ketika gw nemuin cwe tipe gw di salah satu aplikasi chating. Panggil aja dia Lisa. Cewe berambut panjang, tinggi dan berkacamata. Ntah kenapa di mata gw cewe yang berkacamata itu punya nilai plus, apa lagi kalo rambut panjang dan tinggi.

Setelah cukup lama, baru tau kalau dia juga les di tempat bimbel yang sama seperti aku. Sering banget ketemu kalo lagi les dan itu membuat semangat berangkat lesku meningkat, cuman berangkat lesnya bukan cari ilmunya wkwkwkwk.

Lama sudah menjalani PDKT hingga akhirnya bisa saling dekat, tapi sayang, kita berdua gak bisa bersatu karena gw masih terbayang ama mantan gw, dan dia masih terbayang ama mantan cowoknya. Akhirnya kami berdua menjalin hubungan kakak adik saja.

Semua berjalan hingga Ujian Nasional tiba, dia pun memberi support aku. Ntah kenapa pikiranku kembali ke dia. "coba kalo aku dan dia gak memikirkan mantan kami, mungkin UN ini akan menjadi UN yang spesial", kataku dalam hati. UN pun berlalu, aku pun lost contact dengannya.

Beberapa hari kemudian aku senggangkan waktuku untuk hangout bareng temen. Ntah gw yang salah gaul atau emang takdir gw, gw secara tidak langsung di beri sugesti tentang JKT48, sebuah idol grup baru di Indonesia yang baru menetas. Awalnya gw cuek aja, tapi lama-lama gw penasaran dan akhirnya coba search apa sih JKT48 itu. Melihat foto mereka biasa aja, tetapi ada satu orang yang membuatku tertarik, dia Shania. Cewe berambut panjang dan tinggi. Seketika ku search dan melihat foto shania kalo di sehari-hari dia pake kacamata. "kok mirip Lisa ya?", tanyaku dalam hati sambil mengoprasikan laptop kesayangan gw. Dan Seiringnya waktu gw terjurumus juga kedalam "jurang peridolan".

"Eh gak pingin nonton theater?", kata si Akbar kepadaku. "Ya penasaran juga sih, emang kapan mau kesana?", jawabku. "kita coba aja apply email theater, kalo tembus kita cusss kesana". "oke dah, ajak lainnya juga lah, masa berdua doank, kayak orang homo aje, uda jomblo homo, kurang apa kita", sahutku.

Setelah menjalani aktifitas membosankan seperti biasa, tiba-tiba hpku berdering. Satu pesan dari Akbar : Bro coba cek email lu deh, gw dapet nih. Gw langsung cek email gw dan ternyata ada kotak masuk dai JKT48. Gw senengnya minta ampun, karena uda penasaran ama theater JKT48, yang AWALNYA gw kira kayak drama gitu wkwkwk. Gw langsung sms temen gw yang lain, Dino dan Kemas. Kita semua ternyata dapet balasan surat cinta dari JKT48.

Keesokan harinya kita berempat langsung rapat buat kesana. "Naik apa nih, kereta gimana? murah coy", Dino memberikan pendapatnya. "Murah sih, tapi showkan 2 hari lagi, mana sempet kalo kereta, lagian eksekutif mahal, lama pula, mending pesawat", sahut Akbar. "OI Duitnya !", gw langsung mengela karena duit gw yang pas-pasan. "Gw pinjemi dulu deh", jawab si akbar sambil tersenyum.

Akhirnya besok kita berangkat ke Ibu kota Indonesia. Ini pengalaman pertama gw ke jakarta, ama temen doank + naik pesawat. Dan ternyata naik pesawat itu asik men hohoho.

Sesampainya disana kita menaruh barang di rumah Dino yang di Jakarta. Setelah itu langsung berangkat ke theater, takut nyasar, maklum baru pertama kali gw ke Jakarta.

Singkat cerita, kita berempat uda sampai di mall yang terdapat theater JKT48. "Uda nyiapin apa aja lu?", tanya akbar. "Gw gak siap apa2 men, mendadak sih, yang penting theateran aja hohoho", "gw juga din wkwkw", sahut Kemas ke Dino. "Lu nur?", tanya mereka bertiga ke gw. "Gw cuman bawa cinta buat shanju". "WAKAKAKAKA", oke sip gw di ketawain.

Setelah nukerin email buat di jadiin tiket theater, kita sepakat cari makan dulu, dari berangkat belom sempet makan. "Makan apa ini?", tanya gw. Dan layaknya anak remaja yang bingung dan males, jawabnya selalu "Terserah". Akhirnya kita fix untuk makan di salah satu fast food ayam di sana. "Tapi mampir ke bawah dulu ye, gw mau liat-liat kaos dibawah tadi, kayakya greget", kata gw ke rombongan. Cieee rombongan uda kayak haji aje.

Gw teken tombol lift dan lift kebuka. "Cari baju apaan lu? inget utang lu ye", si Akbar ngingetin utang gw. "Iyeee yassalam", ""lu juga mas, lu theater utang gw lho", "ieh jirrr ribet amat sih". Setelah muter-muter di lantai 1 akhirnya tak jadi beli karena kurang greget dan gara-gara di ingetin utang ama si Akbar. Kita akhirnya ke lift lagi untuk naik ke lantai 5 buat makan. "Lu kayak udel nur, uda tau kita kelaparan malah lu ajak muter-muter kayak udel di lantai 1"."HEHEHEHE", isi candaan di dalam lift. Dan seketika seisi lift terdiam ketika lift berhenti di lantai 2, dan pintu lift terbuka. Dan kalian tau, ada Shania dan Ayana masuk ke lift, ntah dari mana. "EHEM", aksi pura-pura batuk si trio resek temen gw. "Katanya tadi ada yang bawa cinta", lanjut kemas. "Cintaa oh cinta", lanjut ledek si Akbar. Gw cuman bisa membisu di lift ketika si Shania berdiri di sebelahku. "Suer shan, kamu mirip lisa", ungkapku dalam hati. "Eh mau liat theater kak?", tiba-tiba shania ngomong. "EH?", gw cuman cengo di depan dia. "hm??" dia menatapku sambil tersenyum. "Iah shan, hehehe". "EHEEMMM yang di ajak ngomong yang di ajak ngomong... tiuuung tiungg", ejek trio resek ke gw.

"Eh shan", kuberanikan diri buat bicara
"Apa kak?", tanya shania
"Minta foto tuh kali shan", sahut Ayana smbil ketawa kecil
"Nggak, kamu kelas 3 SMP kan? gw mau ngasih sesuatu buat lu"

Gw keluarkan sebuah boneka kecil dari tas mini gw yang fungsinya buat penjepit bolpen, tapi model boneka koala.

"Kakak cuman mau ngasih ini, kecil sih tapi dulu waktu kak Ujian Nasional sejak SMP sampe SMA kaka pake ini, sugesti gw ndiri sih biar dapet nilai yang bagus, sekaligus temen ngerjain unas, kan lucu nih moe moe", sambil ku berikan penjepit koala ke dia.
"Makasih kak", sahut shania sambil tersemyum kepadaku
"Ya kalo kenyataan sih emang bagus-bagus nilai gw hahaha, gw harap keberuntungan gw nular ke kamu"
"Amiin, kalo jelek kakak kudu tanggung jawab hahaha"
Rasanya seperti mau terbang hati ini. Tiba- tiba
"Lho kak aku kok gak di kasih?", Sela Ayana sebel
"Cuman ada satu, satu barang spesial, untuk satu orang yang spesial", sahut gw
"EHH CIEEE CINTANYA DI TERIMA NIH AMA OSHINYA", trio resek mulai

Lift kebuka di lantai 4, "aku duluan kak, sampe jumpa di theater ya", Senyum Shania ke gw sambil melambaikan tangan. "Eh, iya hehehe"

"Anjirrrr first sight uda first moment nih", ledek akbar ke gw

Setelah makan, dan jam uda menunjukan waktu show di mulai.
Theater berjalan lancar, dan seperti informasi biasanya, ada event handshake.

"Hensekk ooo lalalala", kata kemas gak jelas
"Ndeso iki wwkwk", sahut gw ngeledek
"OOHHH percaya yang uda dapet cinta dari oshinya", sahut kemas
"EAAA WKAKAKAKA", kena lagi gw

Tiba saatnya hensek, gak berasa uda di depan shania.

"Eh, ketemu lagi kak, makasih ya", kata nju sambil hensek
"Lhe itu kan,", kaget ngelihat jepitan koala gw di buat jepit rambut ama dia
"Iah, gpp kan?"
"Gak papa sih, biar moe gitu? wkwkw"
"Iah, biar beruntung juga kak"
"Tapi makin cantik kok"
Dan akhirnya pindah hensek ke member lain.

"Ohhh itu yang namanya cinta toh", tanya akbar kayak orang monolog geje
"Bukan ! itu namanya eskalator", tunjuk gw ke arah eskalator
"Lheee, mabuk, mabuk cinta lu wkkak"

Setalah keluar, kita goes makan lagi karena perut uda minta jatah.

"Kemana ni?" tanya Dino
"Lantai 1 aje, akli aje ntar gw ketemu oshi gw, tadi kan uda si nur"

sambil menunggu lift, gw masih mengharap kejadian tadi terulang, tiba2 sesosok makhluk bukan ghaib menepuk pundakku

"DORRR"

gw kaget serasa jantung gw mau copot, untung aja jantung gw kuat cetar membahana

"Heh?" gw kaget ketika yang ngagetin gw itu si Shania
"Kaget kak?"
"Nggak dek, cuman serasa mau kayang di eskalator turun tapi jalan ke atas !"
"Sono, kayang sono wakaka","mau kemana kak? pulang?"
"Gak dek makan dulu, lesu abis liat perform kamu cetar membahana, jadi ikut capek"
"Bareng aja kak, aku ama Ayana juga mau makan di lantai 1"

Koala gw membawa hoki bener dah, ungkap gw di dalam hati. Sampe di lantai satu kita sampe di tempat makan yang asing. Waduh kayaknya bisa bikin kantong jebol nih. Akhirnya gw cuman pesen nasi goreng ama es teh doank, ngeliat dompet mahasiswa gw yang kayak laurier. Kita makan 1 meja berlima, gw, dino, akbar, kemas, shania dan ayana.

"Dari tadi ngobrol gak jelas tapi aku gak tau nama kakak", kata shania
"OH, gw Ainur, kalo di surabaya di panggil Nur, kalo di jakarta nama gw Smith", iseng gw
"Weqs, Ainur ama Smith dari mananya? wkwkw"
"Halah, anggap aja nama gw Ainur Smith gtu, biar cetar membahana"
"Ngikut Syahrini? hehe", "Eh, tadi kakak bilang dari surabaya?"
"Iah jauh-jauh cuman mau liat kamu doank"
"masa?" pipinya memerah tanda malu
"Suer Shan, Lu mirip ama mantan gebetan gw sih, coba kalo kagak, ya mungkin nasibku sekarang lagi di kamar, nyalain laptop, ngenet sambil gulung-gulung dan kencan ama guling, oooh nikmatnya"
"Jadi lebih enak pacaran ama guling nih dari pada liat aku perform?
"Lebih nikmat ngobrol ama kamu", kuberi senyum suram ke dia
"Nikmat karena ngobrol ama cewek yang mirip mantannya gitu?" sindir Shania ke gw
"Gak lah, itu cuman masa lalu, kalo kata dangdut sih, masa lalu~ biarlah masa lalu, jangan kau tulis, jangan ingatkan aku", kata gw sambil nyanyi dangdut
"Koplak kamu kak, hahaha"

Lama ngobrol ama seseorang yang mirip Lisa, karena merasa di cuekin ternyata si Ayana juga lagi ngobrol ama si trio resek. Setelah keluar Shania tiba-tiba tanya, "balik kapan kak ke surabaya?". "Lusa kali dek, besok masih ada jatah theater soalnya hahaha", sahut gw. "Kak, punya obeng gak?", tanya shanju ke gw. "Yassalam, kagak ada gw, ngapain juga bawa obeng", jawab gw dengan wajah surem surem moe ke dia. "Tapi tadi aku lihat kak pake bb, pasti bb nya bawa pin", gw di gombalin ama cewek kelas 3 SMP men yassalam. Akhirnya gw kasih pin bb gw ke dia. Katanya gw lucu, dan bisa menghibur dia. Tapi bukan berarti gw cowok penghibur yang nari striptis di tiang besi sambil pake bikini terus joget-joget pamer pantat, KAGAK !

Keesokan harinya, gw ke theater lagi dan berharap ketemu lagi di lift
"gak pengen jalan-jalan ke lantai 1 oi?", sahut gw ke trio resek
"ngapain? inget utang woi", di ingetin lagi utang gw ama si akbar
"kali aja hoki bisa se lift lagi ama member, hahaha"

Bukan apes, cuman hoki ilang aja ternyata setelah kita di lift naik turun naik turun nunggu member masuk ke lift, dan kagak ada yang masuk.
"kita nih lama-lama kayak satpam lift, sumpah", kata akbar kelelahan
"Idenya sape sih jadi kayak orang yes banget gini", sahut doni
"Tuh si Nur", sahut si kemas mojokin gw
"Yealah, gw kan mau bantuin kalian sob", bela gw
"Gak gini juga sih, lagian kemaren uda puas ngomong ama si Ayana lucu banget hahaha", kata kemas

Akhirnya kita ke theater dan show di mulai. Seperti biasa, show tampil memukau dan istimewa. Sempat si Shania liat gw yang duduk di pojokan. Rasanya kayak gangnam style di atas gedung MPR. Sensainya WOW. Dan theater pun selesai, berlanjut ke event handshake. Setelah antri akhirnya sampe juga di tempat shania.
"Keren dek, perfom kamu tadi"
"Makasih, salam ke keluarga ama fans surabaya ya"
"YONGMAAA"

Akhirnya perpisahan, gw harus ninggalin Jakarta untuk kembali ke dunia suram gw, gak sesuram lalu, gw pulang engan bawa hati senang dan pin bb shania hahaha. Di surabaya gw hidup gitu-gitu aja, kayak orang yes. Tapi kejenuhan itu hilang karena chat gw ke shania lewat bbm. Dan hingga akhirnya musim UNAS pun tiba.

"Doain aku ya kak" pesan singkat dari shania ke gw
"YONGMAAA, give your the best, ntar kalo kamu dapet bagus kakak kasih hadiah"
"Hadiah apa kak?"
"Udalah jalanin dulu :) "
"Awas kalo gk bagus hahaha"
"Jangan lupa, koalanya, biar kamu unas gak kayak jomblo wakakak"
"Oooo jadi ngehina nih"
"Uda ah sama-sama njomblo malah ngeledek, uda malem, besok UNAS lho"
"YONGMAA hahaha, oyasumi"
"WOI copycat! oyasumi shan :) "

Kuakhiri hari ini dengan tidur dan berharap membawa mimpi yang indah :)

------------------------Berlanjut ke part 2---------------------------------------------
Tag : ,

- Copyright © Klinik Trijepeh - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -